Komisi VII Dorong Pemanfaatan Enengi Baru dan Energi Terbarukan Terus Ditingkatkan
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Dony Maryadi Oekon saat bertukar cinderamata usai memimpin rapat Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi VII DPR RI dengan jajaran PT PLN, di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (18/4/2024). Foto : Afr/Pdt
PARLEMENTARIA, Manado - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Dony Maryadi Oekon mengapresiasi pemanfaatan energi baru dan energi terbarukan (EBET), salah satunya yaitu energi micro hydro dan geothermal, yang ada di Pulau Sulawesi. Selain itu, ia juga mendorong agar penggunaan EBET di Pulau Jawa terus ditingkatkan.
Hal tersebut disampaikan Dony Maryadi Oekon kepada Parlementaria usai memimpin rapat Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi VII DPR RI dengan jajaran PT PLN, di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (18/4/2024).
Dalam pertemuan tersebut, Komisi VII DPR RI mendukung upaya PT PLN, di antaranya dalam mewujudkan Net Zero Emission, mengembangkan energi baru dan energi terbarukan, serta dalam melaksanaan program bantuan pasang listrik baru yang perlu terus ditingkatkan.
“Nah hari ini, PLN itu di Pulau Sulawesi saja (elektrifikasi) sudah mencapai mencapai 40 persen lebih. Jadi, saya memberikan apresiasi sekali dengan PLN yang sudah melaksanakan EBET. Karena di sini ada tenaga mikrohidro, geothermal, nah itu yang paling besar sebetulnya. Nah itu juga harus diikuti dengan pulau-pulau lain, (terutama di) Pulau Jawa. Karena memang (pemanfaatan EBET) kita total (secara nasional) hari ini belum mencapai 15 persen sebetulnya. Jadi kita mau mengejar energi bersih ini, makanya EBET ini harus digenjot terus,” jelas Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini.
“Karena memang (pemanfaatan EBET) kita total (secara nasional) hari ini belum mencapai 15 persen sebetulnya. Jadi kita mau mengejar energi bersih ini, makanya EBET ini harus digenjot terus”
Lebih lanjut, Dony menerangkan peran PT PLN dalam merealisasikan program pemasangan lisrik baru gratis kepada masyarakat yang membutuhkan atau program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL). Menurutnya, program tersebut dapat menekan over produksi sekaligus dapat memberikan manfaat kepada masyarakat, seperti industri rumah tangga.
Diketahui, Program BPBL bertujuan untuk meringankan rumah tangga tidak mampu untuk mendapatkan aliran listrik, khususnya terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), berdomisili di daerah 3T (Tertinggal, Terluar, dan Terdepan), dan atau memenuhi kriteria sebagai calon penerima BPBL yang divalidasi oleh kepala desa/Lurah atau pejabat yang setara.
“Saya pikir (program pemasangan listrik baru gratis) ini bagus sekali buat masyarakat ya. Ini betul-betul membantu masyarakat untuk pemasangan listrik karena memang pemasangan listrik juga nilainya buat mereka cukup mahal. Tapi ini dengan program sosial dari pemerintah mereka memberikan bantuan kepada masyarakat yang tidak mampu dengan program BPBL yang sangat-sangat efektif,” tutupnya. (afr/rdn).